Embara Embun Mimpi


“Sejatinya hidup ini Diberi Isyarat Oleh Alam”

            Haiku sesuatu yang asing bagiku, mungkin karena Haiku konon sebuah karya sastra yang populer di Jepang. Kalau karya sastra di Indonesia seperti puisi dan  pantun sudah tidak asing lagi. Tetapi membaca Haiku Embara Embun Pagi karya I Gusti Made Guna bersama Ira Diana membuat saya terpukau. Sebuah kalimat yang saling berkaitan memberikan makna dan arti tersendiri.
            Dari bait-bait yang disampaikan I Gusti Made Guna bersama Ira Diana pasti ingin menyampaikan pesan kepada pembacanya. Apa pun itu isi pesan yang ingin disampaikan yang pasti Haiku ini sangat layak untuk dibaca.

            Haiku Embara Embun Mimpi menyajikan bait-bait kata yang melukiskan bahwa sejatinya hidup ini telah diberi isyarat oleh alam. Tak tahu bagaimana I Gusti Made Guna bersama Ira Diana menjalin kata saling memberi makna. I Gusti Made Guna memberikan isyarat alam lalu Ira Diana menikmatinya.
            Haiku I Gusti Made Guna  menggores kata  :
            “Bangau Tunggui
             Petani Bajak Sawah
            Mencari Makan”
Goresan Made Guna,  membuat pembaca langsung akan memahami bahwa  alam telah memadukan dua mahluk yang saling memberi dan menerima.
            “Tiada Kabut
             Sampan terapung-apung
            Di hela  riak...
Goresan Haiku di atas juga menggambarkan bahwa alam berpadu pada kehidupan sehari-hari manusia. “Tiada kabut sampan terapung-apung di hela riak..”, kehidupan bisa saja berjalan tidak sesuai keinginan, seperti gambaran kalimat meskipun tak ada kabut bisa saja sampan terapung-apung.
            Isyarat alam jelas tergambar pada Haiku I Gusti Made Guna dalam bait :
            “Di lebat rimba
             Daun merah meluruh
            Di telan cacing.... (Sungguh bait haiku ini memberikan isyarat bahwa hakekat hidup ada di dalam alam).
            Haiku I Gusti Made ditutup manis dengan bait;
            “ Selembar daun
              gugur bukanlah akhir
            mencipta jalan....” ( Bait Haiku ini memberikan motivasi serta semangat untuk tetap berjuang dalam hidup).

            Haiku yang menggambarkan tentang alam disambut manis oleh Haikunya Ira Diana dengan mengungkapkan rasa lewat bait-bait puitisnya.
            “dirintik hujan
              banyak cerita kita
              bersenandika.... ( Ira Diana menikmati alam dengan suka cita)

            Menikmati alam dituliskan Ira Diana dengan baik-bait manisnya, diantaranya;
            “Guguran daun
              hembusan angin muson
              terpukau aku...

            “Hujan berwarna
              Terus saja berulang
              Seperti rindu...( Haiku Ira Diana melukiskan isi hati lewat gambaran alam)

            “di bawah rindang
              Pohon cemara kokoh
              Kita tertawa....( Haiku ini jelas ungkapan rasa tentang kebahagiaan).

            Masih banyak lagi bait-bait Haiku I Gusti Made Guna dan Ira Diana yang menyentuh dan enak dibaca. Barisan kalimat yang saling menyatu memberi makna. Ngak ada ucapan yang lebih pas untuk dikata selain ucapan “Selamat” buat I Gusti Made Guna dan Ira Diana.
Teruslah berkarya...!!



Komentar

Postingan Populer